San Francisco - Twitter mengumumkan peraturan baru yang melarang penggunanya mengunggah cuitan yang sama atau serupa secara massal dengan menggunakan bot. Hal ini bertujuan untuk mengatasi propaganda politik.
Kini, para pengembang dilarang menggunakan sistem untuk mengunggah postingan yang sama persis atau mirip dari beberapa akun secara bersamaan, atau melakukan tindakan seperti menyukai, retweet atau mengikuti seseorang dari beberapa akun secara bersaman.
The Verge melaporkan, pihak Twitter akan menghilangkan opsi-opsi tersebut dari aplikasi TweetDeck dan aplikasi buatan pihak ketiga harus mengikuti peraturan ini paling lambat pada 23 Maret 2018.
Twitter mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan langkah penting untuk memastikan bahwa mereka selalu siap menghadapi kegiatan jahat yang menargetkan pembicaraan penting di situs mikrobloging itu, termasuk pemilu di AS dan di berbagai negara di seluruh dunia.
Selain itu, Twitter juga melarang pengguna untuk mengunggah postingan lanjutan terkait trending topic dengan tujuan untuk memanipulasi pembicaraan tentang sebuah topik atau membuat sebuah topik terlihat lebih penting dari kenyataan, terlepas apakah penguna melakukan itu dari satu akun atau beberapa akun.
Meski demikian, peraturan baru ini tidak berlaku untuk notifikasi terkait cuaca, keadaan darurat, atau pengumuman terkait masyarakat lain yang memengaruhi banyak orang. Misalnya, peringatan untuk tsunami, masih akan tetap bisa diunggah melalui beberapa akun sekaligus.
0 komentar:
Posting Komentar