Ikhtisar
CEO TCASH optimis akan peningkatan adopsi uang elektronik yang mulai merambah ke berbagai bidang, mulai dari pembelian bensin, pembayaran transportasi umum, hingga transaksi retail.Guna meningkatkan layanannya, TCASH berniat menambah variasi transaksi yang bisa digunakan oleh para penggunanya di masa depan.
Sebagai salah satu penyedia layanan uang elektronik di tanah air, upaya TCASH mendorong adopsi transaksi nontunai di Indonesia tampaknya telah menuai respons positif dari para pelanggannya. Dalam laporan keuangan terbarunya, mereka mengklaim telah memproses lebih dari 10 juta transaksi tiap bulan untuk beragam fungsi dan kegunaan.
Menurut TCASH, pencatatan transaksi ini berlangsung di lebih dari 50.000 lokasi pedagang dan 100.000 titik layanan cash in di seluruh wilayah Indonesia. Titik layanan tersebut meliputi jaringan ATM, hingga minimarket seperti Indomaret dan Alfamart.
Atas pencapaian ini, Danu Wicaksana selaku CEO TCASH mengaku optimis terhadap perkembangan tren adopsi transaksi nontunai di Indonesia. Menurutnya, hal ini tak lepas dari faktor kemudahan yang mendorong pemanfaatan uang elektronik di berbagai kegiatan transaksi sehari-hari.
Kami berkomitmen untuk melengkapi ekosistem digital layanan, dengan dukungan inovasi teknologi terkini yang saat ini sedang kami kembangkan,
Danu Wicaksana, CEO TCASH
Konsisten perluas layanan di pasar
Sebagai bagian dari pengembangan layanan, TCASH akan terus menambah variasi transaksi yang bisa dilayani sesuai dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan. Variasi yang dimaksud meliputi pembayaran layanan transportasi publik, pengisian bahan bakar, parkir, layanan finansial, hingga donasi secara digital.
Strategi perluasan layanan tersebut sejalan dengan apa yang sempat disinggung Danu pada akhir 2017 lalu. Sebelumnya, Danu pernah membeberkan tiga rencana besar perusahaannya hingga tahun 2021 mendatang, yang terdiri dari:
Memperkuat basis pengguna mulai dari 2017 hingga 2018.Meningkatkan skala dan penawaran produk di tahun 2019-2020.Menggapai potensi maksimal dan memenangi pasar uang elektronik di tahun 2021.
Peningkatan jenis layanan dalam berbagai transaksi nontunai ini sudah mulai berjalan, seperti implementasi dalam pembayaran BBM pada jaringan SPBU Pertamina di Jawa Tengah. Uang elektronik yang dikelola oleh Telkomsel tersebut juga dimanfaatkan untuk berbagai pembayaran transaksi lain di Jawa Tengah, mulai dari pembayaran BRT Trans Semarang, E-Retribusi Sampah warga Solo, dan lain-lain.
Pada Desember 2017, TCASH telah menjalin kerja sama dengan Rumah Amal Salman Institut Teknologi Bandung agar para pelanggan di kawasan tersebut juga sudah bisa bersedekah dengan memanfaatkan uang elektronik di saldo TCASH mereka.
Di ranah layanan uang elektronik milik operator seluler, TCASH milik Telkomsel bersaing dengan PayPro dari Indosat yang sebelumnya dikenal dengan nama Dompetku. PayPro juga memperluas variasi transaksi bisa mereka layani di berbagai sektor seperti transportasi, pembayaran retail, dan sebagai sistem pembayaran di aplikasi lain, salah satunya seperti Muvon yang dikelola jaringan Muhammadiyah.
0 komentar:
Posting Komentar