Xiamen - Startup yang menyewakan sepeda secara online sedang marak di China. Namun potensi industri ini dan model bisnis mereka mulai dipertanyakan setelah terlihat ribuan sepeda teronggok begitu saja menjadi sampah dan ada startup besar mengalami kegagalan.
Baca: Berikut Jadwal Peluncuran Xiaomi Mi Mix 2 Black Ceramic Edition
Terlihat di kota Xiamen, gunungan sampah sepeda begitu tingginya dan luasnya sekitar satu lapangan sepakbola. Kenapa bisa sepeda yang begitu banyak menjadi sia-sia?
Bisa dipastikan sebagian besar dari sepeda tersebut berasal dari tiga startup sepeda online terbesar di China yaitu Mobike, Ofo dan Bluegogo. Bluegogo sendiri baru saja mengumumkan bangkrut.
Sistem penyewaannya adalah user bisa membuka kunci sepeda yang dibekali GPS melalui smartphone, dengan biaya murah. Jika sudah selesai digunakan, mereka bisa meletakkannya di mana saja dan akan diambil oleh startup tersebut.
Namun sepertinya metode itu kurang efektif karena sepeda kemudian diletakkan sembarangan di mana-mana. Banyak yang berakhir jadi sampah. Kebangkrutan Bluegogo mengindikasikan mungkin terlalu banyak sepeda disediakan dan permintaan sewa kurang tinggi.
Kota Shanghai misalnya, memiliki 1,5 juta sepeda yang bisa disewa online. Sangat jauh bedanya dari kota London yang hanya memiliki 11 ribu sepeda untuk disewa.
Kebangkrutan Bluegogo menyisakan dua pemain dominan, Mobike dan Ofo yang telah mengumpulkan pendanaan sekitar USD 2 miliar di tahun 2017 saja. Tumbangnya Bluegogo juga menandakan sewa sepeda online mulai jenuh dan hanya menyisakan pemain kuat.
"Yang menang akan mengambil semuanya seperti yang telah terjadi di hampir semua perusahaan internet di China," sebut Chen Li, akademisi di International Businees School di Shanghai.
0 komentar:
Posting Komentar